Minggu, 01 April 2018


Review Film KvsK Part-3
Nama                          : Mochammad Sahrul Mughni
NIM                            : 4116074
Semester / Kelas         : 4 / B
Mata Kuliah                : Pendidikan Anti Korupsi

SELAMAT SIANG RISSA

Sutradara: Emil Heradi

            Film ini diawali dengan penggambaran keluarga Pak Arwoko, yang hidup dengan berbagai keterbatasan. Pak Arwoko yang hanya seorang pegawai biasa, harus berjuang untuk menghidupi satu orang istri dan dua orang anaknya yang masih kecil-kecil. Untuk membantu menambah penghasilan suamninya, Bu Arwoko juga bekerja sebagai seorang penjahit baju. Suatu ketika anak terakhir mereka yang jatuh sakit, mereka tidak memiliki cukup biaya untuk mengobati anaknya,bersamaan dengan krisis ekonomi dan keluarga pak Arwoko juga tengah dilanda kesusahan. Di saat itu lah datang seorang yang kaya raya, juragan beras yang sedang membutuhkan gudang beras untuk menimbun beras selundupan digudang yang menjadi tanggung jawab pak wakono dengan bayaran yang sangat besar dan cukup untuk biaya berobat sang anak dan kebutuhan yang lainnya. Tapi dengan keteguhan dan tanggung jawabnya sebagai pegawai gudang itu, akhirnya sang ayah menolak untuk menerima uang panas itu sekalipun sedang dalam keadaan susah.
Beberapa tahun kemudian, gadis kecil yang bernama Risa anak Pak Arwoko tumbuh besar dan bekerja di suatu perusahaan dibidang perijian yang menjabat sebagai kepala. Disuatu hari dia diminta untuk mempercepat dan memperlancar surat izin untuk proyek dan dia disodori uang yang banyak. Karena dia tau bahwa itu hal yang tidak baik dan Risa pun tau perlakuan yang diajarkan oleh ayahnya agar tak menerima uang sogokan. Dan mempunyai prinsip “kebaikan itu lahir akibat kebaikan sebelumnya”. Keputusan tersebut akhirnya disyukuri oleh keluarga pak Wiro karena perilaku jujur dan berintegritas menurun hingga anak-anaknya, Risa.
Ø  Korupsi yang ditampilkan :
1.      Menyogok seorang ayah tersebut untuk membantu menyimpan beras digudangnya dan mendapat bayaran yang sangat besar.
2.      Menyogok risa(kepala bagian perijinan disuatu perusahaan) agar dapat memperlancar bisnis orang tersebut.
Ø  Pesan Moral yang dapat diambil dari film tersebut :
1.      Godaan sebagai pemegang amanat (pejabat) banyak sekali, sehingga dibutuhkan jiwa-jiwa yang memiliki integritas tinggi 
2.      Tindakan pemberantasan korupsi harus disertai dengan sistem yang baik sehingga godaan-godaan pada individu menjadi lebih berkurang. 
3.      Keluarga menjadi basis utama dalam pembentukan perilaku anti korupsi dengan memupuk kejujuran, integritas dan tanggung jawab.
Ø  Akibat yang timbul dari film tersebut:
1.      Seorang ayah tersebut berhasil mendidik anaknya dan member contoh agar tidak melakukan korupsi.
2.      Makanan yang halal yang diperoleh dari uang yang halal tentu menjadi berkah bagi yang menikmatinya.
Review Film KvsK Part-4
Nama                           : Mochammad Sahrul Mughni
NIM                            : 4116074
Semester / Kelas          : 4 / B
Mata Kuliah                : Pendidikan Anti Korupsi

PSSSTTT…  JANGAN BILANG SIAPA - SIAPA

Sutradara: Chairun Nissa

                 Film ini menceritakan perilaku anak remaja sekarang yang sering melakukan tindakan berbohong dan mencoba untuk melakukan korupsi di usia dini. Dimulai dari saat perekeman berlangsung, saat mereka berada di kantin, mereka bertemu dengan Echi. Saat mereka berbincang di kantin, Gita menyadari banyak cerita di sekelilingnya yang dia tidak tahu. Temannya Gita yang bertugas menjual buku dari gurunya mengungkapkan alasan dia mendapat nilai yang lebih rendah dari temannya hanya karena dia tidak membeli buku yang dijual gurunya. Nilai bukannya ditentukan prestasinya tetapi ditentukan menguntungkan atau tidaknya guru tersebut. Di lain pihak, temannya yang lain terbiasa berbohong kepada orang tuanya saat meminta uang untuk membeli buku pelajaran. Ayahnya anak ini berbohong kepada atasannya. Atasannya akan berbohong kepada atasannya. Karena ini, terbentuk lingkaran kebohongan. Temannya Gita menganggap sogok menjadi biasa.
                         Dalam kehidupan sehari-harilah yang mengajarkan anak usia dini semacam ini melakukan tindakan korupsi, dari ayah yang sering berkorupsi di kantor, ibunya yang sering berbohong dan meminta uang belanja lebih, anak yang berbohong meminta uang untuk keperluan sekolah lebih, seorang guru yang memakai uang untuk member nilai, mungkin di zaman seakarang kejujuran sangatlah susah. Tetapi beda dengan pemain yang bernama gita difilm ini, gita berbeda pendapat dengan teman-temannya yang selalu bangga dengan hal itu, gita memiliki caranya sendiri untuk memperjuangkan keinginannya seperti membeli kamera hasil menabungnya, dan dia rela mendapatkan nilai kecil karena dia tidak membeli buku di gurunya karena dia membeli buku itu diluar namun bagi dia semua kembali pada diri kita semua.
              Padahal ini merupakan perbuatan yang memalukan dan merusak suatu negara. Selama korupsi belum teratasi negara ini tidak makmur. Kesejahteraan masyarakat kita tidak akan merata. Nantinya banyak orang yang kaya karena uang haram dan banyak orang yang miskin kelaparan yang menjadi korban korupsi yang pada akhirnya akan memicu adanya tindak kekerasan, kejahatan, pencurian dan kejahatan lain yang semuanya berawal dari menganggap ketidak jujuran hal yang biasa.
Ø  Korupsi yang ditampilkan :
1.      Sebuah keluarga, anak SMA dan seorang guru yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang mana mereka selalu berbohong dalam masalah pembayaran uang sekolah serta pembengkakan harga buku paket sekolah.
2.      Ola melakukan korupsi dengan meminta uanglebih untuk membeli perlengkapan sekolah
3.      Ibu Ola meminta uang yang lebih buat belanja kepada ayah ola
4.      Ayah Ola melakukan korupsi dengan atasannya
5.      Dan atasannya pun ke atasannya lagi.
6.      Gurunya melakukan korupsi dengan member nilai dengan memakai uang untuk member nilai
Ø  Pesan Moral yang dapat diambil dari film tersebut :
1.      Sesuatu itu harus dimulai dari kecil dan ditanamkan sejak dini seperti kejujuran, kemandirian, dan kesederhanaan yang akan membuat seseorang terbiasa dan terhindar dari perbuatan korupsi nantinya.
2.      Ketika kita dari output yang sudah kebiasaannya korupsi, maka kita sendiri pun akan mengikutu jejak-jejak atasan kita atau orang yang kita contoh. Dan itu akan menjadi sebuah lingkaran korupsi di keluarga.
3.      Karena lingkungan sekitar yang akan berbicara dengan cara  kita menyikapi hidup
Ø  Akibat yang timbul dari film tersebut:
1.      Dalam lingkungan Gita sudah jarang ditemukan orang-orang jujur dan yang tidak melakukan korupsi.
2.      Kalau sejak usia dini sudah terbiasa berbohong dan mencoba untuk melakukan tindakkan kecurangan maka dampak kedepannya pasti menjurus pada hal yang negatif, salah satunya korupsi.




LAPORAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI UJIAN ONLINE Dosen Pengampu : Endang Kurniawan,S.Kom.,M.M.,M.Kom.,CEH.,CHFI.,CIPM. ...