Review Film KvsK Part-3
Nama :
Mochammad Sahrul Mughni
NIM :
4116074
Semester / Kelas : 4 / B
Mata
Kuliah : Pendidikan Anti
Korupsi
SELAMAT SIANG RISSA
Sutradara: Emil
Heradi
Film
ini diawali dengan penggambaran keluarga Pak Arwoko, yang hidup dengan berbagai
keterbatasan. Pak Arwoko yang hanya seorang pegawai biasa, harus berjuang untuk
menghidupi satu orang istri dan dua orang anaknya yang masih kecil-kecil. Untuk
membantu menambah penghasilan suamninya, Bu Arwoko juga bekerja sebagai seorang
penjahit baju. Suatu ketika anak terakhir
mereka yang jatuh sakit, mereka tidak memiliki cukup biaya untuk mengobati
anaknya,bersamaan dengan krisis ekonomi dan keluarga pak Arwoko juga tengah
dilanda kesusahan. Di saat itu lah datang seorang yang kaya raya, juragan beras
yang sedang membutuhkan gudang beras untuk menimbun beras selundupan digudang
yang menjadi tanggung jawab pak wakono dengan bayaran yang sangat besar dan
cukup untuk biaya berobat sang anak dan kebutuhan yang lainnya. Tapi dengan
keteguhan dan tanggung jawabnya sebagai pegawai gudang itu, akhirnya sang ayah
menolak untuk menerima uang panas itu sekalipun sedang dalam keadaan susah.
Beberapa
tahun kemudian, gadis kecil yang bernama Risa anak Pak Arwoko tumbuh besar dan
bekerja di suatu perusahaan dibidang perijian yang menjabat sebagai kepala.
Disuatu hari dia diminta untuk mempercepat dan memperlancar surat izin untuk
proyek dan dia disodori uang yang banyak. Karena dia tau bahwa itu hal yang tidak
baik dan Risa pun tau perlakuan yang diajarkan oleh ayahnya agar tak menerima
uang sogokan. Dan mempunyai prinsip “kebaikan itu lahir akibat kebaikan
sebelumnya”. Keputusan tersebut akhirnya disyukuri oleh keluarga pak Wiro
karena perilaku jujur dan berintegritas menurun hingga anak-anaknya, Risa.
Ø Korupsi
yang ditampilkan :
1.
Menyogok seorang ayah tersebut
untuk membantu menyimpan beras digudangnya dan mendapat bayaran yang sangat
besar.
2.
Menyogok risa(kepala bagian
perijinan disuatu perusahaan) agar dapat memperlancar bisnis orang tersebut.
Ø Pesan Moral yang dapat diambil dari
film tersebut :
1. Godaan
sebagai pemegang amanat (pejabat) banyak sekali, sehingga dibutuhkan jiwa-jiwa
yang memiliki integritas tinggi
2. Tindakan
pemberantasan korupsi harus disertai dengan sistem yang baik sehingga
godaan-godaan pada individu menjadi lebih berkurang.
3. Keluarga
menjadi basis utama dalam pembentukan perilaku anti korupsi dengan memupuk
kejujuran, integritas dan tanggung jawab.
Ø Akibat
yang timbul dari film tersebut:
1.
Seorang ayah tersebut berhasil
mendidik anaknya dan member contoh agar tidak melakukan korupsi.
2. Makanan yang halal yang diperoleh dari uang yang halal tentu
menjadi berkah bagi yang menikmatinya.
Review Film KvsK Part-4
Nama :
Mochammad Sahrul Mughni
NIM :
4116074
Semester / Kelas : 4 / B
Mata
Kuliah : Pendidikan Anti
Korupsi
PSSSTTT… JANGAN BILANG SIAPA - SIAPA
Sutradara: Chairun Nissa
Film
ini menceritakan perilaku anak remaja sekarang yang sering melakukan tindakan
berbohong dan mencoba untuk melakukan korupsi di usia dini. Dimulai dari saat
perekeman berlangsung, saat mereka berada di kantin, mereka bertemu dengan
Echi. Saat mereka berbincang di kantin, Gita menyadari banyak cerita di
sekelilingnya yang dia tidak tahu. Temannya Gita yang bertugas menjual buku
dari gurunya mengungkapkan alasan dia mendapat nilai yang lebih rendah dari
temannya hanya karena dia tidak membeli buku yang dijual gurunya. Nilai
bukannya ditentukan prestasinya tetapi ditentukan menguntungkan atau tidaknya
guru tersebut. Di lain pihak, temannya yang lain terbiasa berbohong kepada
orang tuanya saat meminta uang untuk membeli buku pelajaran. Ayahnya anak ini
berbohong kepada atasannya. Atasannya akan berbohong kepada atasannya. Karena
ini, terbentuk lingkaran kebohongan. Temannya Gita menganggap sogok menjadi
biasa.
Dalam
kehidupan sehari-harilah yang mengajarkan anak usia dini semacam ini melakukan
tindakan korupsi, dari ayah yang sering berkorupsi di kantor, ibunya yang
sering berbohong dan meminta uang belanja lebih, anak yang berbohong meminta
uang untuk keperluan sekolah lebih, seorang guru yang memakai uang untuk member
nilai, mungkin di zaman seakarang kejujuran sangatlah susah. Tetapi beda dengan
pemain yang bernama gita difilm ini, gita berbeda pendapat dengan
teman-temannya yang selalu bangga dengan hal itu, gita memiliki caranya sendiri
untuk memperjuangkan keinginannya seperti membeli kamera hasil menabungnya, dan
dia rela mendapatkan nilai kecil karena dia tidak membeli buku di gurunya
karena dia membeli buku itu diluar namun bagi dia semua kembali pada diri kita
semua.
Padahal ini merupakan perbuatan
yang memalukan dan merusak suatu negara. Selama korupsi belum teratasi negara
ini tidak makmur. Kesejahteraan masyarakat kita tidak akan merata. Nantinya
banyak orang yang kaya karena uang haram dan banyak orang yang miskin kelaparan
yang menjadi korban korupsi yang pada akhirnya akan memicu adanya tindak
kekerasan, kejahatan, pencurian dan kejahatan lain yang semuanya berawal dari
menganggap ketidak jujuran hal yang biasa.
Ø Korupsi
yang ditampilkan :
1. Sebuah
keluarga, anak SMA dan seorang guru yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang
mana mereka selalu berbohong dalam masalah pembayaran uang sekolah serta
pembengkakan harga buku paket sekolah.
2.
Ola melakukan korupsi dengan
meminta uanglebih untuk membeli perlengkapan sekolah
3. Ibu
Ola meminta uang yang lebih buat belanja kepada ayah ola
4.
Ayah Ola melakukan korupsi
dengan atasannya
5. Dan
atasannya pun ke atasannya lagi.
6. Gurunya melakukan korupsi
dengan member nilai dengan memakai uang untuk member nilai
Ø Pesan Moral yang dapat diambil dari
film tersebut :
1.
Sesuatu
itu harus dimulai dari kecil dan ditanamkan sejak dini seperti kejujuran,
kemandirian, dan kesederhanaan yang akan membuat seseorang terbiasa dan
terhindar dari perbuatan korupsi nantinya.
2.
Ketika kita dari output yang sudah
kebiasaannya korupsi, maka kita sendiri pun akan mengikutu jejak-jejak atasan
kita atau orang yang kita contoh. Dan itu akan menjadi sebuah lingkaran korupsi
di keluarga.
3.
Karena lingkungan sekitar yang akan
berbicara dengan cara kita menyikapi
hidup
Ø Akibat
yang timbul dari film tersebut:
1.
Dalam lingkungan Gita sudah
jarang ditemukan orang-orang jujur dan yang tidak melakukan korupsi.
2.
Kalau sejak usia dini sudah
terbiasa berbohong dan
mencoba untuk melakukan tindakkan kecurangan
maka dampak kedepannya pasti menjurus pada hal yang negatif, salah satunya
korupsi.